Wednesday, September 30, 2009

Ayatul Kursi


Allah tidak ada Ilah melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya, Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (Q.s.,al-Baqarah:255)
Keutamaannya
Rasulullah SAW., menginformasikan kepada kita bahwa ayat kursi merupakan ayat yang paling agung di dalam al-Qur’an karena memuat makna-makna tauhid, pengagungan serta keluasan sifat-sifat Allah Ta’ala. (Taysir:91)
Dalil-Dalil Tentang Keutamaannya
1. Hadits dari Ubay bin Ka’b bahwasanya Nabi SAW., berkata kepadanya, “Ayat apa yang paling agung di dalam Kitabullah?.” Dia berkata, “Aku menjawab, Allah dan Rasul-Nya-lah Yang Maha Mengetahui.” Hingga beliau mengulangi pertanyaannya sampai tiga kali, kemudian aku berkata, “Allâhu Lâ ilâha illa huwal Hayyul Qayyûm.” Dia berkata, “Lalu beliau menepuk dadanya sembari berkata, “Semoga ilmumu menjadi ringan, wahai Abul Mundzir!.” (HR.Muslim)
2. Dari Abu Hurairah r.a., dia berkata, “Rasulullah SAW., mengangkatku sebagai wakil untuk menjaga (mengutip) zakat Ramadlan, lalu seseorang datang kepadaku seraya membuang makanan yang ada di tangannya, lantas aku memungutnya sembari berkata, ‘Akan aku laporkan hal ini kepada Rasulullah SAW. Lalu Abu Hurairah menceritakan tentang hadits tersebut, diantara isinya adalah, ‘Beliau bersabda, ‘Bila engkau akan beranjak ke tempat tidurmu, maka bacalah ayat Kursi karena sesungguhnya ia (dapat menjadikanmu) senantiasa mendapatkan penjagaan dari Allah dan syaithan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.’ Lalu Nabi SAW., bersabda kepadanya, “Dia telah berkata jujur padamu padahal seorang pembohong, itulah syaithan.” (HR.al-Bukhari)
Demikian sebagian hadits yang shahih terkait dengan keutamaannya. Sebenarnya banyak sekali dalil-dalil yang terkait dengan keutamaan ayat yang agung ini bahkan beragam karya tulis dikarang mengenai keutamaan dan penafsirannya.
Temanya
Yaitu, mengagungkan Allah, menyinggung perihal bertauhid kepada-Nya dan Qudrat-Nya.
Kapan Dibaca
Dianjurkan membaca ayat Kursi seusai setiap shalat fardlu, ketika akan tidur dan dibaca di dalam rumah untuk mengusir syaithan (sebagaiman telah disinggung di atas).
Ayat agung yang memuat makna-makna paling agung yang mengisi hati dengan rasa takut kepada Allah, terhadap kemuliaan dan kesempurnaan-Nya ini memang berhak untuk menjadi ayat al-Qur’an yang paling agung dan berhak pula mengisi hati pembacanya dengan keyakinan dan keimanan serta mendapatkan pemeliharaan Allah dari syaithan manakala diiringi dengan tadabbur dan pemahaman terhadap maknanya.
Kandungan Ayat Semua ayat ini mengandung faedah, bahkan tiap katanya mengandung banyak sekali faedah. Diantara yang paling penting dan besar adalah:
a. Bahwa ayat Kursi merupakan ayat yang paling agung di dalam Kitabullah secara umum karena ia memuat banyak sekali asma-asma Allah dan sifat-sifat-Nya.
b. Kesempurnaan Qayyûm-Nya, Qudrat-Nya, keluasan kekuasaan dan keagungan-Nya sehingga hal ini mengajak kita untuk mentadabburi dan merenungkannya.
c. Bahwa tidak terselubung dan luput satupun yang tersembunyi di muka bumi ataupun di langit oleh Allah Ta’ala “Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka.” Hal ini mengandung konsekuensi keharusan seorang Muslim untuk menghayatinya di dalam seluruh kehidupannya.
d. Menetapkan adanya syafa’at dan bahwa ia tidak akan dapa diraih kecuali dengan beberapa persyaratan, diantaranya idzin dan ridla-Nya terhadap hal yang disyafa’ati, “Siapakah yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya.”
(SUMBER: Silsilah Manâhij Dawrât al-‘Ulûm asy-Syar’iyyah – Fi`ah an-Nâsyi`ah- karya Dr.Ibrahim bin Sulaiman al-Huwaimil, h. 36-40)
DIarsipkan di bawah: Al Qur'an

Tuesday, September 29, 2009

Al -Fath: 29


" Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mumin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. 48:29)

Tuesday, September 15, 2009

HARI RAYA: Satu Kemenangan

kemenangan untuk orang yang beriman, kemenangan setelah menghadapi gelombang ombak Nafsu.... dan berjaya patuh kepada perintah Allah SWT.




Merayakan aidil fitri bukan sama dengan dengan perayaan hari raya lain. Perayaan yang ada kaitan dengan agama dan akidah. Kita diharamkan untuk berpuasa dan disuruh kita bergembira dan menzahirkan tanda kesyukuran dan kegembiraan dengan banyak bertakbir dan bertahmid. Seperti firman Allah SWT

“Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur” al-Baqarah 2:185

Disunatkan kita berpakaian baru sebagai rasa gembira. Kerana perayaan Adil fitri ialah perayaan kegembiraan dan rasa kesyurkuran kita kepada Allah SWT yang telah berjaya memberi kekuatan kepada kita untuk melaksanakan tanggungjawab kepada Allah dengan meninggalkan makan minum dan meninggalkan segala perkara yang dilarang sepanjang bulan Ramadhan. Hari ini ialah hari kemenangan untuk orang yang beriman kerana berjaya patuh kepada perintah Allah SWT.

Kemenangan yang paling bernilai nanti ialah kemenangan apabila bertemu dengan Allah SWT dalam keadaan hati yang bersih dan suci, yakni jauh dari segal kesyirikan kepada Allah SWT. pada hari akhirat nanti.

Kita telah ditarbiah dalam Madrasah Ramadhan yang meminta kita menjadi orang yang tunduk dan bertaqwa kepada Allah SWT dalam semua hal. Kita mengharapkan apabila kita keluar daripada madrasah ini akan dapat menjadi insan Rabbani yang kembali pada fitrah yang bersih dan berazam jangan mengotorkan kembali setelah keluar daripada madrasah Ramadhan.

Takbir dan tahmid yang kita lafazkan menandaka rasa syukur terhadap nikmat Allah kepada kita yang menganugerahkan nikmat iman dan Islam kepada kita yang tidak ada tukar ganti dengan yang lain.

Dalam kegembiraan kita menyambut aidilfitri kita jangan lupa saudara kita yang kurang bernasib baik samada di sebelah rumah kita, markaz kita. Mereka yang Allah taqdirkan untuk wujud atas muka bumi ini untuk menguji hambanya yang ditimpa susah dan juga menguji sejauhamana prihatin hambanya yang senang kepada mereka yang kurang berada. Sudah tentulah mereka ini orang yang perlu diberi perhatian lebih, kebetulan pula suasana negara yang dilanda kenaikan inflasi 8.5% sejak bulan ogos 2008. Ia merupakan sejarah mala petaka ekonomi yang paling teruk dalam negara kita. Apabila keadaan ini melanda negara, golongan inilah yang paling teruk. Apa tidaknya, nilai wang yang mereka perolehi semakin kecil untuk membeli barang yang sama. Bagi mereka yang Allah beri nikmat rezki yang lebih jangan lupa kepada golongan ini. Ada di kalangan saudara yang dapat bonos sebulan gaji, minimum seribu ringgit, dan ada yang dapat bonos 5 bulan gaji bagi sector koperat. Jangan lupa pandanglah sama kepada golongan ini. Mereka pun hendak gembira seperti mana kita juga. Sesungguhnya doa mereka adalah sebahagian daripada yang membolehkan dunia ini kukuh dan maju.

Takbir hari raya ialah takbir kemenangan kerana berjaya melalui dugaan Allah sepanjang dalam bulan Ramadhan. Bagi kita sebagai anggota jamaah Pas mestilah meletakkan bahawa kemenangan ada dua, satu kemenangan dunia dan satu lagi ialah kemenangan akhirat. Kemenangan dunia ialah kemenangan untuk mengajak manusia untuk tunduk kepada sistem peraturan Allah SWT dan mengajak manusia untuk kembali kepada fitrah asal manusia yang suci iaitu yang mengikut kepada arahan Allah SWT.

Lafaz takbir yang kita ucap ialah adalah lambang kebesaran Islam dan kebesaran Allah. Kita kena berbangga dengan Islam yang menjadi agama kita dan menjadi akidah perjuangan kita . Kita tidak mahu kita merasa rendah diri dengan Islam yang menjadi anutan kita. Sunnah nabi Muhammad SAW berjaya merubah bumi Makkah yang kering kontang yang tidak ada tamaddun dan hanya padang pasir sahaja perlu menjadi suri teladan kepada kita. Inilah doa yang kita baca “Ya Allah peliharalah kami dengan Islam ketika berdiri, peliharalah kami dengan Islam ketika kami duduk, perliharalah kami dengan Islam ketika berbaring”. Sebab itu kita berbangga dengan Islam yang diperjuangkan. Lafaz takbir kita bukan seperti laugan pada perkara yang lain. Ia adalah syiar kita malahan fasal 4 Perlembagaan Pas menyebut “Seruan Pas ialah Allahuakbar”.

Kita mengharapkan apa yang kita lafazkan akan menjadi satu bentuk tindakan dan amalan dalam kehidupan kita. Kita tidak mahu lafaz takbir yang kita ucapkan , hakikatnya semakin teruk Islam dibelasah di sana sini manakala umat Islam pula semakin terkebelakang daripada orang lain. Kita mesti juga bermuhasabah kenapa lafaz yang kita ucapkan tidak menjadi kegerunan kepada musuh-musuh Islam di negara ini. Makin kuat kita takbir orang Islam makin tinggi bilangan penagih dadahnya, makin kuat kita takbir tanah orang Islam semakin terhakis dan hilang, makin kuat kita bertakbir semakin hilang kuasa politik orang Islam, makin kuat kita takbir, kita kehilangan Pulau Batu Putih, manakala yang Malaysia dapat ialah pulau tenggelam timbul. Inilah kehinaan yang melanda umat Islam di negara ini.

Kenapa jadi begini? Tidak lain dan tidak bukan kerana kita bertakbir tetapi kita tidak melaksanakan apa yang kita ucapkan dalam tuntutan takbir.

Difailkan dalam: Keluarga&Masyarakat
Ust Idris Ahmad

Wednesday, September 9, 2009

Destinasi cinta : 10 Akhir ramadhan

Menyingkap tirai hati
Mengintai keampunan
Di halaman subur rahmat-Mu, Tuhan
Tiap jejak nan bertapak
Debu kejahilan
Akan ku jirus dengan madu keimanan

Tak ternilai airmata dengan permata
Yang bisa memadamkan api neraka
Andai benar mengalir dari nasuha nurani
Tak kan berpaling pada palsu duniawi

Destinasi cinta yang ku cari
Sebenarnya terlalu hampir
Hanya kabur kerana dosa di dalam hati
Telah ku redah daerah cinta
Yang lahir dari wadah yang alpa
Tiada tenang ku temui
Hanya kecewa menyelubungi

C/O
Ku gelintar segenap maya
Dambakan sebutir hakikat
Untuk ku semai menjadi sepohon makrifat
Moga dapat ku berteduh di rendang kasih-Mu

Namun ranjaunya tidak akan sunyi
Selagi denyut nadi belum berhenti
Durjana syaitan kan cuba menodai
Segumpal darah bernama hati
(Destinasi cinta Ilahi)

Lestarikan wadi kalbuku, oh Tuhanku
Leraikan aku dari pautan nafsu
Biarpun sukar bagiku melamar redha-Mu
Namun masihku mengharap ampunan-Mu
Wahai Tuhanku? Ya Allah?

Monday, September 7, 2009

Air mata keinsafan

Air mata keinsafan
Yang mengalir di malam sepi
Inilah dia pelembut jiwa
Bagi mendapat kasih Ilahi

Rintihan di sepertiga malam
Dari seorang hamba yang dhaif
Kerana mengenang segala dosa
Moga mendapat keampunan dari Ilahi

Setiap kekasih Allah
Menempuhi jalan ini
Untuk mereka memiliki kejayaan

Ayuh bersama kita susuri
Perjalanan kekasih Allah
Agar kita tiada rugi dalam meniti hidup ini

Deraian air mata ini
Titisan yang paling berharga
Buat menyimbah api neraka
Moga selamat di titian sirat
Syurga abadi

Wednesday, September 2, 2009

… terus menunggu : bila agaknya kunci diserahkan?




Menunggu bukan bermakna menyusahkan orang lain tetapi itu bukti kesetiaan
Menunggu bukan bermakna menyusahkan diri sendiri tetapi ia merupakan sinar harapan bagi hati
Menunggu bukan bermakna yang di tunggu hak milik yang pasti tetapi usaha yang dia adalah satu satunya istimewa
Menunggu bukan bermakna mensiakan waktu tetapi menanti hari pada pertemuan yang kekal abadi
Menunggu bukan bermakna kita harus buat keputusan drastic tetapi merancang yang sukar kepada mudah, yang berliku kepada lurus, yang ampuh kepada yang cekal, yang samar kepada terang nyata dan yang negative kepada positif
Menunggu satu kalimah pada pandangan zahirnya sukar tetapi yang sukar itulah akan timbul kemanisan di hujungnya.” Sesungguhnya setelah kesulitan pasti ada kemudahan” Firman Ilahi
Menunggu dan terus menunggu kerana menunggu itu pasti akan berakhir takkala kunci itu diserahkan dan boleh memilikinya bersama untuk tempuhi kehidupan pahit, getir, tenang, kecewa sedih sakit dan manis.

“ jika ingin membuat satu keputusan, ikutlah kata hati kecilmu, jika masih kabur, pejamkanlah matamu dan lihat wajah ibu dan ayah mu, dan ingatlah “ Ilahi sebaik baik penolong”, pasti keputusan mu tidak akan mengecewakan hidupmu”